RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas/ Semester : X
(Sepuluh) / 2
Alokasi Waktu : 2X40 menit
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen
ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan
ekosistem
Kompetensi Dasar : 4.1.Mendeskripsikan
peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta
pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan
Karakter
siswa yang diharapkan :
§ Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.
Kewirausahaan
/ Ekonomi Kreatif :
§ Percaya
diri, Berorientasi tugas dan hasil.
I. Indikator
1.
Siswa mampu mendefinisikan pengertian
ekologi sebagai ilmu.
2.
Siswa mampu membedakan penggunaan
istilah habitat, populasi, komunitas, ekosistem, faktor biotik, faktor abiotik.
3.
Siswa mampu mengidentifikasi berbagai
interaksi yang terjadi dalam ekosistem.
4.
Siswa mampu menjelaskan pengertian
rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi, siklus materi, dan
daur energi
5.
Siswa mampu mengambarkan bagan/skema
daur biogeokimia.
II. Tujuan
1. Setelah
mengikuti pembelajaran mengenai ekosistem
melalui diskusi informasi, siswa mampu mendefinisikan pengertian
ekologi sebagai ilmu.
2.
Setelah mengikuti pembelajaran mengenai ekosistem melalui video
yang disajikan, siswa mampu membedakan pengunaan istilah habitat, populasi,
komunitas, ekosistem, faktor biotik, serta faktor abiotik.
3.
Setelah mengikuti pembelajaran mengenai ekosistem melalui video dan media
gambar yang disajikan, siswa mampu menyebutkan 3 contoh dari habitat, populasi,
komunitas, faktor biotik, serta faktor abiotik.
4.
Setelah mengikuti pembelajaran mengenai ekosistem melalui diskusi
informasi dan video yang disajikan, siswa mampu mengidentifikasi berbagai
interaksi yang terjadi dalam ekosistem.
5.
Setelah mengikuti pembelajaran mengenai ekosistem melalui diskusi
informasi dan video yang disajikan, siswa mampu menjelaskan pengertian rantai
makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi, siklus materi, dan daur
energi.
6. Setelah
mengikuti pembelajaran mengenai ekosistem
melalui diskusi informasi dan media gambar yang disajikan, siswa
mampu mengambarkan bagan/skema daur biogeokimia yang meliputi daur nitrogen,
daun posfor, daun karbon, daun sulfur.
III. Materi
Ajar (Dilampirkan)
1. Pengertian
ekologi sebagai ilmu
2.
Komponen Penyusun Ekosistem
3.
Interaksi Antar Komponen Ekosistem
4. Aliran energi
dan daur biogeokimia
IV. Metode
dan Model Pembelajaran
1.
Metode : Diskusi Informasi, Tanya Jawab.
2.
Model : Picture and
Picture
V. Langkah-Langkah
Pembelajaran
A.
Kegiatan awal (10 menit)
·
Apersepsi : apakah makhluk hidup dapat hidup sendiri tanpa
berinsteraksi dengan makhluk lainnya?
·
Motivasi : kenapa makhluk hidup harus berinteraksi dengan
lingkungan sekitar ?
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunitatif, Menghargai prestasi, Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan).
A.
Kegiatan inti (75 menit)
Eksplorasi
Dalam
kegiatan eksplorasi :
Ø
Guru meminta siswa untuk mengingat
kembali materi yang telah dipelajari.
Ø
Guru bertanya kepada siswa mengenai
komponen apa saja yang terdapat di alam berikut dengan contohnya.
(nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunitatif,
Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan).
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
Ø
Guru memperlihatkan video mengenai
perburuan hewan dalam memangsa termasuk kondisi habitat pada lingkungan sekitar
hewan tersebut kepada siswa dan siswa memperhatikan dengan seksama.
Ø
Guru menunjuk beberapa siswa untuk
memberikan pendapat tentang video yang telah ditonton oleh siswa.
Ø
Guru menyampaikan garis-garis besar
materi pembelajaran yaitu tentang pengertian ekologi sebagai ilmu, ekosistem
dan komponen penyusunnya, pengelompokan komponen biotik berdasarkan fungsinya,
tingkat organisasi komponen biotik dalam ekosistem, berbagai interaksi dalam
ekosistem, rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi serta aliran
energi dan daur biogeokimia.
Ø
Disela-sela penyampaian informasi siswa
diberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari siswa lain.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunitatif, Menghargai prestasi, Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan).
Konfirmasi
Dalam
kegiatan konfirmasi :
Ø
Guru menampilkan gambar rantai makanan,
jaring-jaring makanan, habitat hewan yang tidak diberi keterangan melalui
infocus (gambar terlampir) yang harus dijelaskan oleh siswa serta memberikan
tes lisan (soal terlampir) sebagai evaluasi siswa untuk mengetahui sejauh mana
siswa dapat menerima materi yang telah disampaikan.
Ø
Siswa yang tampil di depan kelas bisa
berdasarkan no presensi atau dari siswa yang mau tampil ke depan.
Ø
Siswa yang dapat menunjukkan
keterangan-keterangan dari gambar sistem rangka mendapat point sebagai nilai
keaktifan dan mendapat reward.
Ø
Guru memberikan soal sebagai kuis
kepada siswa.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunitatif, Menghargai prestasi, Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.)
B.
Kegiatan akhir (5 menit)
Ø
Guru bersama-sama siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran.
(nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunitatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);
VI. Alat
/Bahan/Sumber
1.
Pratiwi,
D.A dkk. Biologi untuk SMA Kelas XI.
Erlangga
2.
BSE
(buku sekolah elektronik)
3.
Buku
yang menunjang materi
4.
Gambar
yang berhubungan dengan materi
5.
Laptop
6.
Infocus
VII. Penilaian
1.
Metode : Tes tulis
2.
Instrumen : Terlampir
3.
Kunci Jawaban : Terlampir
4.
Pedoman Penilaian : Terlampir
Mengetahui,
Kepala SMA ……………………
(_________________________)
NIP/NIK : ....................................
|
………………,…………………20…
Guru mapel Biologi
(_________________________)
NIP/NIK : ....................................
|
Lampiran
·
Instrument
1.
Kesatuan
komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di
antara komponen-komponennya adalah
pengetian dari . . .
a.
Individu
b. Populasi
c. Komunitas
d. Ekosistem
e. Bioma
2.
Bentuk hubungan antar organisme yang
berbeda spesies dalam bentuk kehidupan makanan untuk berbagi sumber makanan
disebut . . .
a.
Netral
b.
Predasi
c.
Mutualisme
d.
Komensalisme
e.
Parasitisme
3.
Dibawah ini merupakan cintih komponen
biotik, kecuali . . .
a.
Jamur, tanah, alga
b.
Jamur, karbon, fosfor
c.
Rumput, belalang, cacing
d.
Air, udara, dan tanah
e.
Kucing, anjing dan batu
4.
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat
dimusnahkan. Proses perubahan bentuk energi
dari satu bentuk ke bentuk lain disebut . . .
dimusnahkan. Proses perubahan bentuk energi
dari satu bentuk ke bentuk lain disebut . . .
a.
daur materi
b.
daur air
c.
aliran energi
d.
daur biogeokimia
e.
efektivitas
5.
Di antara tingkatan tropik berikut yang
bebas dari
pemangsa adalah . . .
pemangsa adalah . . .
a.
Produsen
b.
konsumen pertama
c.
konsumen kedua
d. herbivora
e. predator
puncak
6.
Di suatu padang rumput,
terdapat sekumpulan sapi, rumput, pohon jambu, semut, dan seorang penggembala.
Sekumpulan sapi di padang rumput tersebut merupakan ….
a.
Spesies
b.
Populasi
c.
Komunitas
d.
Ekosistem
e.
biosfer
7.
Piramida ekologi yang tidak
pernah ditemukan dalam keadaan terbalik adalah . .
a.
Piramida jumlah
b.
Piramida biomasaa
c.
Piramida energy
d.
Piramida trofika
e.
Piramida bioenergetika
8.
Organisme berikut yang berperan
sebagai decomposer adalah . . .
a. Lumut
b. Paku
c. Alga
d. Jamur
e. Rumput
9. Perpindahan materi dan energi dari suatu mahluk hidup ke mahluk
hidup lain dalam proses makan dan dimakan dengan satu arah dinamakan . . .
a. Rantai makanan
b. Jarring-jaring makanan
c. Aliran energy
d. Aliran makanan
e. Transfer energy
10. Adanya bakteri Rhizobium, Azetobacter, dan Clostridium
pasteurianium terdapat dalam siklus . . .
a. Siklus air
b. Siklus nitrogen
c. Siklus fospor
d. Siklus karbon
e. Siklus sulfur
·
Kunci jawaban
1.
D
2.
D
3.
C
4.
C
5.
E
6.
B
7.
B
8.
D
9.
A
10. B
·
Format penilaian aktifitas siswa
No.
|
Nama
|
Bertanya
|
Menambahkan
|
Menjawab
|
Total skor
|
No.
|
Aspek
Penilaian
|
skor
|
1.
|
Cara penyampaian informasi
|
1-100
|
2.
|
Bertanya
|
1-100
|
3.
|
Menambahkan
|
1-100
|
4.
|
Menjawab
|
1-100
|
Skor total: 400
·
Pedoman Penilaian
Tes Tulis (Pilihan Ganda)
Setiap soal yang dijawab dengan
benar diberi skor 1 sedangkan soal yang dijawab dengan salah diberi skor 0.
Skor total: 10
·
Materi Pembelajaran
1)
Pengertian ekologi sebagai ilmu
Ekosistem
adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan
kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling mempengaruhi. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi
berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya
rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali
dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).
2)
Ekosistem dan komponen penyusunnya
Komponen-komponen
pembentuk ekosistem dibedakan berdasarkan sifat
serta fungsinya :
a)
Berdasarkan
sifatnya
Berdasarkan sifatnya, ekosistem tersusun atas factor biotik dan abiotic
Ø
Faktor Biotik
Faktor biotik adalah makhluk hidup. Lingkungan biotik suatu makhluk hidup adalah
seluruh makhluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda
yang hidup di tempat yang sama. Komponen-komponen biotik terdiri dari berbagai
jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat
tinggi, invertebrata, dan vertebrata, serta manusia.
(1)
Individu
Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor
semut, seekor burung dan sebuah pohon.
(2)
Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat
berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang
sama. Contoh populasi adalah sekelompok semut di atas meja.
(3)
Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang
menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan
jati, padang rumput dan hutan pinus.
(4)
Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya
yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya.
Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup
yang terdapat di dalamnya.
(5)
Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Ø
Faktor Abiotik.
Faktor Abiotik
adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik merupakan
komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan abiotik. Lingkungan abiotik
membentuk cirri fisik dan kimia tempat hidup makhluk hidup. Contoh komponen
abiotik antara lain : suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam
mineral, dan tanah. Komponen ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling
berinteraksi sehingga mempengaruhi sifat yang satu dengan yang lain.
b)
Berdasarkan
fungsinya
Ditinjau dari
jabatan fungsinya organisme dalam habitatnya, ekosistem tersusun atas
komponen-konponen sebagai berikut :
(1)
Produsen
Produsen (organisme autotrof) adalah organisme yang
menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya
matahari. Organisme yang tergolong produsen meliputi organism yang melakukan
fotosintesis yaitu tumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri, serta ganggang hijau
biru.
(2)
Konsumen
Konsumen (organisme heterotrof) adalah organisme yang
tidak mampu menyusun senyawa organik atau membuat makanannya sendiri. Untuk memenuhi
kebutuhan makanannya, organisme ini bergantung pada organisme lain. Hewan dan
manusia termasuk tergolong dalam kelompok sebagai konsumen.
(3)
Pengurai
Dekomposer (pengurai) merupakan organism yang
menguraikan sisa-sisa organism untuk memperoleh makanan atau bahan organik yang
diperlukan. Penguraian memungkinkan zat-zat organik yang kompleks terurai
menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Organism yang termasuk decomposer adalah
bakteri dan jamur.
(4)
Detritivor
Detrivitor adalah organisme yang memakan
partikel-partikel organik atau deutritus. Merupakan hancuran jaringan hewan dan
tumbuhan.
3)
Interkasi Antar Komponen Ekosistem
Diantara tiap
komponen penyusun ekosistem terjadi interkasi, yaitu :
a)
Interaksi antarorganisme
v
Netral: bentuk hubungan tidak saling
mengganggu antar organisme. Contohnya : capung dan sapi
v
Predasi : bentuk hubungan antar
pemangsa dan mangsa. Contohnya : Singa dengan kijang, kucing dengan tikus
v
Kompetisi : Kompetisi
(persaingan) dapat terjadi diantara mahluk hidup yang dapat menimbulkan seleksi
alam dalam evolusi. Contohnya : persaingan antara populasi kambing dengan
populasi sapi di padang rumput.
v
Simbiosis
Ø
Mutualisme : bentuk hubungan
antardua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan. Contohnya :
bakteri Rhizobium yang hisup pada bintil akar tanaman kacang-kacangan.
Ø
Komensalisme : bentuk hubungan antar
organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan makanan untuk berbagi
sumber makanan. Contohnya : anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
Ø
Parasitisme : bentuk hubungan antar
organisme yang hidup dan berkembang pada organisme lain dengan mengambil
makanan organisme yang ditumpanginya. Contohnya : benalu dengan inangnya.
b)
Interaksi antarpopulasi
Dalam suatu
komunitas, antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu berinterkasi,
baik secra langsung maupun tidak langsung. Contohnya interkasi antarpopulasi
adalah alelopati.
Alelopati
merupakan interkasi antarpopulasi, jika populasi yang satu menghasilkan zat
yang dpat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, rumput teki
menghalangi tumbuhnya rumput lain karena bersifat toksik. Pada mikroorganisme,
istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contohnya jamur Penicillium sp.
menghasilkan antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
Kompetisi
interspesifik merupakan interaksi antarpopulasi. Kompetisi ini terjadi jika
antarpopulasi terdapat kepentingan bersama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan. Contohnya persaingan antara populasi kambing
dengan populasi sapi di padang rumput.
c)
Interaksi antarkomunitas
Komunitas
adalah kumpulan populasi yang berada di suatu daerah yang sama dan saling
berinteraksi. Contoh komunitas adalah sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun
oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan
gulma. Komunitas sungai terdiri darii ikan, alga, zooplankton, fitoplankton,
dan pengurai. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interkasi dalam bentuk
peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme dari kedua
komunitas tersebut.
Interaksi
antarkomunitas cukup kompleks karena tidak hanya melibatkan organisme, tetapi
juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomuitas dapat kita amati, misalnya
pada daur karbon.daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut
dan darat.
d)
Interaksi antar komponen biotik dengan
abiotik
Interkasi antar
komponen biotik dengan abiotik menyebabkan terjadinya aliran energi dalam
sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur
atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik serta siklus materi.
Dengan adanya
interkasi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan
keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbngan ini merupakan
ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh, maka akan
mendorong terjadinya dinamika atau perubahan ekosistem untuk mencapai
keseimbangan baru.
4)
Aliran Energi dan daur Biogeokimia
Di dalam
ekosistem terjadi aliran energi dan daur biogeokimia yang melibatkan faktor
biotik dan abiotik.
a)
Aliran ernergi
Interaksi antara organisme dengan lingkungan dapat terjadi
karena adanya aliran energi. Aliran energi adalah jalur satu arah dari
perubahan energi pada suatu ekosistem. Proses aliran energi antarorganisme
dapat terjadi karena adanya proses makan dan di makan. Proses makan dan dimakan
terjadi antara satu kelompok organisme dengan kelompok organisme lainnya. Dalam proses makan dan dimakan
terjadi proses perpindahan ataupun alirn energi. Pada awalnya energi matahari
mengalir ke tumbuhan hijau dan digunakan untuk pross fotosintesis. Hasil
fotosintesis disimpan sebagai cadangan makanan, dan dimakan oleh konsumen.
Energi akan berpindah dari konsumen yang satu dengan yang lainnya, jika
konsumen puncak mati maka akan diuraikan oleh bakteri dan jamur menjadi
unsur-unsur mineral yang diserap oleh tumbuhan tersebut kembali. Pada proses
perpindahan energi dari satu trofik ketingkat trofik lainnya selalu ada energi
yang hilang Pada setiap tingkat trofik, energi
yang dilepaskan ke lingkungan dalam bentuk panas dapat mencapai 90%. Jadi,
hanya 10% dari energi itu yang digunakan untuk kegiatan hidupnya. Karena itu,
semakin jauh energi itu dari sumbernya akan semakin kecil alirannya.
(1)
Rantai
Makanan
Rantai
makanan adalah perpindahan materi dan energi dari suatu mahluk hidup ke mahluk
hidup lain dalam proses makan dan dimakan dengan satu arah. Tiap tingkatan dari
rantai makanan disebut taraf trofik/tingkat trofik. Pada setiap tahap pemindahan energi,
80%–90% energi potensial hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam
rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek
rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia. Rantai makanan dimulai
dari organisme autotrof dengan mengubah energi cahaya dari matahari menjadi
energi kimia. Energi kimia ini akan diteruskan pada konsumen tingkat pertama
atau primer, tingkat kedua atau sekunder, dan seterusnya sampai kelompok
organisme pengurai atau dekomposer. Rantai makanan sendiri memiliki menurut
para ilmuan dibagi menjadi tiga rantai pokok, yaitu :
Ø Rantai Pemangsa (Rantai Makanan Tipe
Perumput)
Landasan
utama dari Rantai Pemangsa adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai
pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I,
dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen
ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai
konsumen ke-3.
Ø Rantai Parasit (Rantai Makanan Tipe
Parasit)
Rantai parasit dimulai dari
organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme
parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
Contohnya : Tanaman Mangga à
Benalu à Ulat à Burung Pemakan Ulat.
Ø Rantai Saprofit (Rantai Makanan Tipe
Detritus)
Rantai saprofit dimulai dari
organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di
atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga
membentuk jaring-jaring makanan.
Contohnya : Hancuran Daun ( seresah
) à Cacing Tanah à Ayam à Musang.
Jaring-Jaring
Makanan
Dalam suatu ekosistem umumnya tidak hanya terdiri dari
satu rantai makanan, akan tetapi banyak rantai makanan. Tumbuhan hijau tidak
hanya dimakan oleh satu organisme saja, tetapi dapat dimakan oleh berbagai
konsumen primer. Misalnya: bunga sepatu daunnya dimakan ulat, ulat juga makan
daun sawi. Daun sawi juga dimakan belalang, belalang dimakan katak dan burung
pipit, burung pipit juga makan ulat, burung pipit dimakan burung elang. Daun
sawi juga dimakan oleh tikus, tikus dimakan oleh burung elang. Akibatnya dalam
suatu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan saja tetapi banyak
bentuk rantai makanan. Rantai-rantai makanan yang saling berhubungan antara
satu dengan yang lain disebut jaring-jaring makanan.
(2)
Tingkat Trofik
Organisme dalam kelompok ekologi yang terlibat dalam
rantai makanan digolongkan dalam tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik
tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama dengan
tingkat makan-memakan.
Sumber energy terbesar di bumi adalah matahari.
Tumbuhan menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya memakai energy
matahari dan CO2 dari udara. Oleh karena itu, tumbuhan tersebut digolongkat
dalam tingkat trofik pertama. Hewan herbifor atau organisme termasuk anggota
trofik kedua. Karnivor yang secara langsung memakan herbivore termasuk tingkat
trofik ketiga. Karnivor yang memakan karnivor di tingkat trofik ketiga termasuk
dalam anggota tingkat trofik keempat.
(3)
Piramida Ekologi
Piramida
ekologi adalah gambaran susunan antar trofik dapat disusun berdasarkan
kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap
trofik. Struktur trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan
dimakan antar trofik yang secara umum memperlihatkan bentuk kerucut atau
piramid. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan gambaran perbandingan
antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati produsen
sebagai dasar dari piramida ekologi, selanjutnya konsumen primer, sekunder,
tersier sampai konsumen puncak. Piramida ekologi sendiri terbagi menjadi
beberapa macam, diantaranya :
Ø
Piramida
Energi
Pada
piramida energi tidak hanya jumlah total energi yang digunakan organisme pada
setiap taraf trofik rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan berbagai
organisme di dalam transfer energi. Dalam penggunaan energi, makin tinggi
tingkat trofiknya maka makin efisien penggunaannya. Namun panas yang dilepaskan
pada proses tranfer energi menjadi lebih besar. Hilangnya panas pada proses
respirasi juga makin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah ke
organisme yang taraf trofiknya lebih tinggi. Sedangkan untuk produktivitasnya,
makin ke puncak tingkat trofik makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan
semakin sedikit juga. Energi dalam piramida energi dinyatakan dalam kalori per
satuan luas per satuan waktu.
Ø
Piramida
Biomassa
Piramida
biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi
pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida biomassa setiap
tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat
trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya bentuk piramida biomassa akan
mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak
efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik.
Misalnya di
lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan
konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru
dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa
memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya
individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.
Ø
Piramida
Jumlah
Yaitu suatu
piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam
suatu ekosistem.
Piramida
jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai
tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain
yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier.
Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan
(konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder
lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier
lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.
b)
Daur biogeokimia
Siklus biogeokimia atau siklus organik-anorganik
adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke
biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak
hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan
abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.
Daur biogeokimia terjadi sejak munculnya makhluk hidup
pertama kali di bumi. Daur biogeokimia mendukung proses berlangsungnya
kehidupan. Makhluk hidup dapat memperoleh zat dari lingkungannya, melakukan pertukaran
zat, serta membuang zat-zat yang tidak berguna ke lingkungannya. Jika daur ini
terhenti, proses kehidupan juga berhenti. Jadi, kelancaran daur biogeokimia
penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup.
Daur Biogeokimia sendiri berfungsi sebagai siklus
materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh
semua yang ada di Bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga
kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga. Dengan adanya daur biogeokimia,
unsur-unsur kimia yang penting bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup tetap
ada di Bumi untuk terus dimanfaatkan oleh makhluk hidup dalam suatu siklus.
Jika daur ini terhenti, maka proses kehidupan juga berhenti, karena itu
kelancaran daur biogeokimia sangat penting bagi keberlangsungan hidup makhluk
hidup di Bumi. Daur ini dibedakan menjadi beberapa macam
Ø
Daur
Nitrogen
Unsur N yang terdapat dalam tanah sangat sedikit,
tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonium, ion nitrat (NO-2).
Sumber nitrogen yang lain yaitu nitrogen yang difiksasi oleh bakteri nitrogen.
Contoh: Rhizobium, Azetobacter, dan Clostridium pasteurianium. Beberapa jenis
bakteri dalam tanah melakukan kegiatan yang secara tidak langsung mempengaruhi
tersedianya nitrogen dalam tanah yaitu Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan
Nitrobacter yang membantu dalam proses nitrfikasi. Di dalam tanah bakteri
anaerob mampu mengubah senyawa nitrat menjadi amoniak atau NH-3.
Peristiwa ini disebut denitrifikasi. Contohnya Thiobacillus denitrificans dan
Pseudomonas denitrificans
Ø
Daur
Karbon dan Oksigen
Oksigen banyak ditemukan dalam keadaan bebas di
atmosfer da terlarut di dalam air. Oksigen merupakan hasil fotosintesis dan
dipakai untuk respirasi. Proses respirasi akan melepaskan karbon dioksida ke
atmosfer. Karbon dioksida tersebut oleh tumbuhan hijau digunakan untuk
membentuk senyawa organik melalui proses fotosintesis
Ø
Daur
Sulfur (Belerang)
Sulfur (belerang) banyak terdapat di dalam kerak bumi
dan dapat diambil tumbuhan dalam bentuk sulfat. Sulfur di atmosfer berupa gas
SO2 atau oksida sulfur yang terbentuk dari sisa pembakaran bahan
bakar fosil (BBM) dan lelehan dari belerang dari tambang belerang
Ketika gas sulfur dioksida yang berada di udara
bersenyawa dengan oksigen dan air, akan membentuk asam sulfat yang ketika jatuh
ke tanah akan menjadi bentuk ion-ion sulfat. Kemudian ion-ion sulfat tadi akan
diserap oleh tumbuhan untuk menyusun protein dalam tubuhnya. Ketika manusia
atau hewan memakan tumbuhan, maka akan terjadi perpindahan unsur belerang dari
tumbuhan ke tubuh hewan atau manusia. Ketika hewan atau tumbuhan mati, jasadnya
akan diuraikan oleh bakteri dan jamur pengurai dan menghasilkan bau busuk,
yaitu gas hidrogen sulfida yang akan dilepas ke udara dan sebagian tetap ada di
dalam tanah. Gas hidrogen sulfida yang ada di udara akan bersenyawa dengan
oksigen membentuk sulfur dioksida , dan yang di tanah oleh bakteri tanah akan
diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur dioksida yang nanti akan diserap
kembali oleh tumbuhan.
Ø
Daur
Fosfor
Garam mineral fosfor berasal dari kerak bumi larut
mengikuti siklus air yang akhirnya sampai di laut. Oleh karena erosi, unsur
fosfor yang berda dalam bentuk fosfat akan berubah menjadi fosfat organik yang
dapat diserap oleh tumbuhan
Daur Fosfor adalah proses perubahan fosfat dari fosfat
anorganik menjadi fosfat organik dan kembali menjadi fosfat anorganik secara
kesinambungan dan tanpa jeda. Fosfor adalah komponen penting pada membran sel,
asam nukleat dan tranfer energi pada respirasi sel. Fosfor juga ditemukan
sebagai komponen utama dalam pembentukan gigi dan tulang vertebrata. Di alam,
fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik dan senyawa
fosfat anorganik. Fosfat organik adalah sebutan untuk senyawa fosfat yang
terkandung dalam binatang dan tumbuhan. Sedangkan fosfat anorganik adalah
senyawa fosfat yeng terdapat pada tanah, batuan dan air.
Siklus fosfor atau daur fosfat diawali dengan pembentukan
fosfat anorganik oleh alam. Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat
(PO43-) dan banyak terdapat pada batu-batuan. Batu-batuan yang kaya dengan
fosfat yang mengalami erosi dan pelapukan terkikis dan hanyut oleh air
membentuk larutan fosfat. Larutan fosfat kemudia diserap oleh tumbuhan dan
makhluk hidup autotrof seperti protista fotosintesis dan Cyanobacteri. Manusia
dan hewan memperoleh fosfat dari tumbuhan yang dimakannya. Jika kandungan
fosfta dalam tubuh makhluk hidup berlebihan maka fosfat akan dikeluarkan
kembali kealam dalam bentuk urine ataupun feces yang kemudian diuraikan oleh
bakteri pengurai kembali menjadi fosfat anorganik. Selain dari sisa-sisa
metabolisme tubuh, fosfat juga di peroleh dari dekomposisi makhluk hidup yang
telah mati oleh bakteri pengurai.
Ø
Daur
Air (Hidrologi)
Daur Hidrologi adalah siklus perputaran air dibumi.
Air merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh berbagai jenis kehidupan.
Tanpa air kita tidak bisa hidup. Air dapat di jumpai di berbagi tempat di
permukaan bumi dalam berbagai bentuk. Ada yang berupa cairan dan ada juga yang
berbentuk uap air. Air juga ditemukan diberbagai tempat, dilaut ataupun di
darat, dikedalaman bumi atau pun di atsmosfer. Di pegunungan ataupun di lembah
dan juga dalam tubuh makhluk hidup. Perpindahan air dari dari darat à ke udara à ke makhluk hidup àlalu kembali ke bumi lagi itulah yang disebut siklus
air.
RPP ini di ambil atau buat untuk pendukung hasil penelitian untuk gelar sarjna dengan judul
(STUDI TENTANG PENYEBARAN KLOROFIL-A DENGAN MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS DAN
HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIK TONGKOL (Euthynnus affinis) DI
WILAYAH PERAIRAN PANTAI SANCANG
KABUPATEN GARUT)
semoga bermanfat.......
EmoticonEmoticon