hai.. hai kali ini saya mau berbagi mengenai pembuatan jelly kendondong,,, tapi jangan berfikir kalau kedondongnya langsung di bungkus yach heheh lansung aja cekidottt baca makalahnya,,,
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sumber daya manusia Indonesia yang
sangat kaya dan banyak didominasi oleh anak-anak merupakan salahsatu peluang
bisnis yang sangat menjanjikan khususnya di bidang kuliner, dimana kuliner
merupakan salahsatu kebutuhan primer yang harus dipenuhi setiap harinya.
Kecendrungan anak-anak yang suka
makanan manis mendorong kami untuk membentuk usaha di bidang kuliner
diantaranya pembuatan jelly. Jelly merupakan suatu produk yang berbentuk padat
yang teksturnya relatif lunak bila dikunyah, jernih dan elastis, terbuat dari
gula, glukosa, gula jagung atau pemanis lain dengan cara mencampur sari buah
dan bahan pembentuk gel yang diolah dengan teknik dan perlakukan tertentu. Jelly
termasuk kembang gula lunak.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan jelly harus memenuhi syarat yaitu
mengandung: pektin, gula, asam, pengenyal (Margono, 1997). Jelly memiliki rasa
dan aroma yang khas kembang gula, biasanya dibuat dari sari buah, sukrosa,
pektin, asam, zat pengental atau pengenyal, tepung gula
Syarat jelly adalah sari buah yang mempunyai kandungan pektin, buah kedondong mempunyai kandungan pektin yang cukup tinggi
yaitu sebesar 8,32 %.
Kedondong (Spondias
ducis forst) adalah tanaman buah yang tergolong ke dalam suku mangga-manggaan (Ancardiaceae), memiliki
rasa yang manis, daging buahnya tebal, renyah,
berbiji kecil dan tidak mengandung banyak serat.
Kandungan vitamin C buah kedondong tinggi yaitu
30 mgram/100g. Salah satu variasi pengolahan dari
buah kedondong adalah permen jelly dengan penggunaan jumlah gula dan asam sitrat yang berbeda.
Akan tetapi, Jelly yang kami buat
lebih inovatif dari jelly biasanya, jelly yang kami buat terbuat dari kedondong
dengan berbagai rasa. Kami yakin inovasi ini memiliki daya jual yang tinggi.
Berdasarkan hal di atas maka perlu ditinjau pembuatan
jelly buah kedondong, selain itu juga terbatasnya informasi mengenai pemanfaatan
buah kedondong yang diolah menjadi jelly, Mendorong kita untuk lebih mengetahui bagaimana pembuatan
jelly buah kedondong. Oleh karena itu, perlu di lakukan penelitian tentang pemanfaatan buah kedondong. Berdasarkan
uraian tersebut, maka penulis bermaksud menulis makalah yang berjudul: “Pemanfaatan Kulit
Kedondong Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Jelly”.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan
yang akan dikaji dalam makalah ini adalah “Bagaimana Pemanfaatan
Kulit Kedondong Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Jelly”?
1.3 Pembatasan masalah
Untuk menghindari penafsiran yang
berbeda, maka masalah di batasi hanya sebatas pada proses pembuatan jelly yang
menggunakan bahan dasar kulit kedondong.
1.4 Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
A. Untuk mengurangi limbah rumah
tangga
B. Memberikan
alternatif camilan sehat bagi masyarakat.
C. Memberikan nilai manfaat dari
kulit kedondong
D. Untuk mengetahui bagaimana cara
pembuatan permen jelly dengan bahan dasar kulit kedondong
1.5 Manfaat penelitian
Adapun yang menjadi manfaat
penelitian ini adalah:
A. Dapat mengurangi limbah rumah
tangga
B. Dapat
memberikan alternatif camilan sehat bagi masyarakat
C. Dapat mengetahui nilai manfaat
lain dari kulit kedondong
D. Dapat mengetahui bagaimana cara
pembuatan jelly dengan bahan dasar kulit kedondong
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1. Kedondong
2.1.1 Klasifikasi
Kingdom:
|
|
Divisi
|
|
(unranked):
|
|
(unranked):
|
|
Order:
|
|
Family:
|
|
Genus:
|
Spondias
|
Species:
|
S. dulcis
|
2.1.2 Definisi dan Morfologi
Kedondong (Spondias dulcis Forst)
merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan Asia Selatan. Selanjutnya
tanaman tersebut menyebar ke berbagai negara tropis. Dalam bahasa Inggris,
kedondong sering disebut sebagai ambarella, otaheite apple, Tahitian quince,
great hog plum, Polynesian plum, jew plum, atau golden plum.
Sebutan lain kedondong di berbagai negara adalah kedondong (Malaysia),
hevi (Filipina), gway (Myanmar), ma kok farang (Thailand), mokak (Kamboja),
kook kvaan (Laos), coc/pommecythere (Vietnam), juplon (Costa Rica), hobo de
racimos (Kolombia), jobo de la India/jobo de Indio/mango jobo (Venezuela),
manzana de oro (Ekuador), caja-manga (Brasil).
Tanaman kedondong berbentuk pohon berbatang lurus dan besar. Varietas
kerdil memiliki tinggi hingga 2 meter, sedangkan varietas tinggi dapat mencapai
25 meter dengan garis tengah batang 30-40 cm. kedondong umumnya berbunga pada
bulan Juni-Agustus dan buahnya masak pada bulan januari-april.
Pohon kedondong menghendaki suhu hanya sekitar 300C, kelembaban udara
sekitar 14 persen dan memerlukan banyak cahaya. Pohon yang ternaungi akan
menghasilkan buah sedikit atau tidak dapat berbuah sama sekali.
Tanaman kedondong tumbuh baik pada dataran rendah yang kering, hingga
ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Curah hujan yang dibutuhkan antara
1.000-1.500 mm per tahun. Ciri khas pohon kedondong adalah daunnya rontok pada
musim kemarau dan segera bersemi lagi pada musim hujan.
Tanaman kedondong dapat berbuah setelah berumur tiga tahun sejak
ditanam. Buah muda kulitnya berwarna hijau pekat. Ciri buah siap panen adalah
buah berukuran maksimal, padat, serta kulitnya berwarna hijau kekuningan. Buah
umumnya matang setelah 6-8 bulan sejak bunga mekar.
Pemanenan dilakukan secara bertahap dengan memetik buah yang matan,
sedangkan buah yang belum matang dan masih kecil tidak dipetik. Dengan cara
ini, buah yang belum matang dan masih kecil akan bertambah besar. Pemanenan
dapat dilakukan pada bulan januari-april karena pembungaan biasanya berlangsung
pada bulan juli-agustus.
Daging buahnya berasa manis, sedikit asam, tekstur renyah dan
mengandung cukup cairan. Secara sepintas, aroma buah kedondong mirip buah
nanas, yaitu kombinasi antara asam dan manis. Jika sudah masak dan lunak, aromanya
menjadi berkurang dan kulitnya sulit dikupas.
2.1.3 Kandungan dan Manfaat
Begitu populernya kedondong, sampai sering digunakan dalam berpantun.
Buahnya banyak mengandung zat gizi. Daunnya, yang biasa digunakan sebagai
lalap, kaya karbohidrat, protein, kalsium, serta vitamin A dan C. Manfaat
kedondong lainnya adalah daunnya dapat digunakan sebagai obat borok, kulit
perih, dan luka bakar.
Jika kita menyukai asinan buah atau rujak buah, dapat dipastikan akan
bertemu dengan irisan buah kedondong. Tanpa kehadiran kedondong, penampilan dan
cita rasa kedua jenis makanan tersebut menjadi kurang gereget. Selain untuk
asian dan rujak, kedondong juga dapat diolah menjadi acar, jus, manisan, jeli,
selai, dodol, sirop dan lain-lain.
Buah mengandung asam organic yang cukup banyak, sehingga rasanya agak
asam. Kadar sukrosa pada buah matang mencapai 8-10,5 g/10g, sehingga rasanya
menjadi manis.
Varietas Unggulan
Buah kedondong yang disukai adalah yang rasanya manis, daging buahnya
tebal dan renyah, serta bijinya kecil dan tidak mengandung banyak serat. Jenis
kedondong yang digunggulkan adalah kedondong karimunjawa, kedondong Bangkok,
dan kedondong kendeng. Kedondong karimunjawa pertama kali ditemukan di
Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa tengah. Keistimewaan kedondong
jenis ini adalah ukuran buahnya yang sangat besar, sehingga sering dijuluki
sebagai keodndong raksasa atau kedondong super. Buahnya menempel pada malai
buah, dengan jumlah antara 2-4 buah per malai. Bentuk buahnya lonjong dengan berat
antara 0,7-1 kg per buah. Pada saat matang, buah kulit kedondong karimunjawa
berwarna hijau bersemu kuning dan mudah dikupas. Daging buah kekuningan dengan
rasa manis sekali asam dan gurih. Tekstur daging buahnya renyah, sehingga kalau
digigit akan menimbulkan bunyi yang memberikan sensasi kenikmatan tersendiri.
Bijinya sangat kecil dengan serat-serat yang kaku dan pendek. Kedondong kendeng
memiliki penampakan seperti kedondong biasa, yaitu berukuran kecil dengan bobot
250-500 g. Tebal daging buahnya mencapai 2-3 cm. Keistimewaannya terletak pada
rasanya yang manis dan teksturnya yang renyah. Bijinya kecil dan sedikit
berserat. Bila sudah matang, kulitnya yang berwarna hijau kekuningan menjadi
sulit dikupas.
Sebagai Lalap dan Obat
Daun kedondong merupakan daun majemuk bersirip dengan 4-12 pasang anak
daun, berwarna hijau muda hingga hijau tua. Anak daun panjangnya antara 5,5-13
cm dan lebarnya antara 1,6-5 cm. seperti halnya daun-daunan hijau lain, daun
kedondong juga dapat digunakan sebagai bahan sayuran. Di beberapa daerah, daun
kedondong muda dapat dikukus atau direbus dan digunakan sebagai lalapan
dicampur dengan sambal. Rasanya enak dan lezat, apalagi jika dimakan bersama
nasi yang masih hangat.Manfaat kedondonglainnya juga dapat digunakan sebagai
obat borok, kulit perih dan luka bakar. Kandungan zat gizi kedondong yang
menonjol per 100 gram daun adalah 540 mg kalsium, 82 mg fosfor, 6,2 mg besi,
2900 IU vitamin A, dan 29 mg vitamin C.
Bermanfaat Untuk Kesehatan Pencernaan
Zat gizi yang cukup menonjol pada buah kedondong adalah vitamin C yang
mencapai sekitar 30-50 mg per 100 gram daging buah, selain kalsiuam, fosfor,
besi dan vitamin A dalam jumlah cukup banyak. Kandungan serat pangan (dietari
fiber) pada buah kedondong 0,85-3,60 g/100 g, sehingga sangat bermanfaat untuk
pemeliharana kesehatansaluran pencernaan.
Manfaat kedondong lainnya
adalah buahnya yang sangat cocok untuk diolah menjadi manisan. Ada dua jenis
manisan buah, yaitu manisan basah dan manisan kering. Buah kedondong umumnya
diolah menjadi manisan basah, seperti yang sering dijual di daerah Bogor dan
Cianjur. Manisan buah yang dijual di cianjur umumnya berasal dari bogor,
khususnya dari daerah Darmaga.
Semua jenis kedondong buahnya dapat diolah menjadi manisan.
Persyaratan utama, buah tersebut harus sudah dalam keadaan mengkal, sehingga
rasanya agak manis tetapi teksturnya masih keras. Buah yang sudah teralu masak,
tidak cocok untuk diolah menjadi manisan karena teksturnya lunak dan berari.
2.2 Jelly
Jelly merupakan suatu produk yang berbentuk padat
yang teksturnya relatif lunak bila dikunyah, jernih dan elastis, terbuat dari
gula, glukosa, gula jagung atau pemanis lain dengan cara mencampur sari buah
dan bahan pembentuk gel yang diolah dengan teknik dan perlakukan tertentu. Jelly
termasuk kembang gula lunak.
Bahan
yang digunakan dalam pembuatan jelly harus memenuhi syarat yaitu mengandung:
pektin, gula, asam, pengenyal (Margono, 1997). Jelly memiliki rasa dan aroma
yang khas kembang gula, biasanya dibuat dari sari buah, sukrosa, pektin, asam,
zat pengental atau pengenyal, tepung gula, dan air.
Penambahan
sukrosa dalam pembuatan produk makanan berfungsi untuk memberikan rasa manis, dan
dapat pula sebagai pengawet yaitu dalam konsentrasi tinggi menghambat
pertumbuhan mikroorganisme dengan cara menurunkan aktivitas air dari bahan.
Asam
sitrat berfungsi sebagai pemberi rasa asam dan mencegah kristalisasi gula.
Selain itu asam sitrat juga berfungsi sebagai katalisator hidrolisa sukrosa ke
bentuk gula invert selama penyimpanan serta penjernih gel yang dihasilkan.
Keberhasilan pembuatan jelly tergantung dari derajat keasaman untuk mendapat pH
yang diperlukan. Nilai pH dapat diturunkan dengan penambahan sejumlah kecil
asam sitrat. Penambahan asam sitrat dalam permen jelly beragam tergantung dari
bahan baku pembentuk gel yang digunakan. Banyaknya asam sitrat yang digunakan
dalam permen jelly berkisar 0,2-0,3 % (Anonim, 2007).
Menurut
Winarno (2004), fungsi gelatin adalah untuk memperbaiki tekstur, struktur dan
kekenyalan khususnya pada pembuatan permen.Fungsi utama agar–agar adalah
sebagai bahan pembuat gel, pemantap, penstabil, pengemulsi, pengental, pengisi,
penjernih, dan digunakan pula pada industri makanan yaitu untuk meningkatkan
viskositas sup, saus, serta dalam pembuatan fruit jelly. Karagenan dapat
membentuk gel dengan baik sehingga dapat diaplikasikan pada berbagai produk
seperti pembentuk gel, penstabil, pensuspensi, pembentuk tekstur emulsi dll,
terutama pada produk jelly. Syarat permen jelly adalah sari buah yang mempunyai kandungan pektin, buah
kedondong mempunyai kandungan pektin yang cukup tinggi
yaitu sebesar 8,32 %.
2. 3 Cara Membuat Jelly Kedondong
Berikut ini akan diuraikan cara pembuatan
jelly:
1. Sediakan
1 kg gula
2. ¼ kg
kedondong dikupas
3. Cuci
sampai bersih
4. Rebus
kedondong hingga empuk
5. Apabila
telah empuk kemudian ditiriskan
6. Simpan
air dari perebusan kedondong tersebut selama I hari
7. Besoknya
air disaring
8. 4 gelas
air dan 1 gelas gula pasir di masak sampai kental
BAB IIIKesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan
Sebenarnya banyak limbah baik itu organic maupun non organic yang bisa kita olah dan dapat
memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Seperti yang telah dijelaskan di
atas bahwa kulit kedondong yng notabene merupakan limbah dan biasanya dibuang,
ternyata bisa digunakan untuk bahan dasar pembuatan makanan seperti jelly
dengan mengikuti langkah-langkah di atas. Kandungan gizinya pun cukup tinggi
karena kaya
karbohidrat, protein, kalsium, serta vitamin A dan C
3.2 Saran
Dalam hal ini penulis lebih menekankan akan pentingnya menanggulangi
limbah sampah yang semakin hari semaki banyak, bukan tidak mungkin puluhan
tahun ke depan bumi ini akan penuh dengan sampah. Penanggulangan sampah baik
organic maupun non organic dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya seperti
halnya di atas bahwa kulit kedondong juga yang tadinya limbah rumah tangga dan
dianggap tidak berguna, akan tetapi jika kita mau mengolahnya maka kulit
tersebut bias dijadikan bahan dasar permen jelly. Dan penulis berharap ada
banyak inovasi-inovasi lain seperti yang dibahas sebelumnya untuk menanggulangi
limbah sebagai wujud kepedulian kita terhadap bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007 a. Permen Jelly. http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/ipb/Permen%20jelly.pdf.
Diakses tanggal 27 Februari 2010
Margono, Tri. 1997. Selai dan Jelly. PT Grasindo: Jakarta
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
nah gimana mau coba,, mantap kalau di konsumsi ketika siang-siang rasanya tuh maksnyus,, bikin ngiler ibu ibu hamil yang lagi ngidam,,, hehe selamat mencoba semoga bermanfaat
EmoticonEmoticon