KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI
1. Arah pendidikan kurang jelas
2. Pendidikan sebagai barang mahal
3. Pendidikan tidak merata
4. Penyelewengan dana pendidikan cukup tinggi
5. Kurang penghargaan pada guru atau dosen
6. Kualitas dan kuantitas guru atau dosen kurang
7. Pendidikan kepribadian kurang mendapat perhatian serius
8. Mencetak tukang
KONDISI MASYARAKAT SAAT INI
Sikap masyarakat:
1. Egois
2. Individualis
3. Materialistis
4. Sekuler
5. Hedonis
6. Krisis akhlak
7. Agama sebagai symbol
KONDISI MASYARAKAT MADANI
(VISI INDONESIA 2020)
Masyarakat yang:
a. Religious
b. Demokrasi
c. Kepastian hokum
d. Egalitarian
e. Penghargaan terhadap “human dignity”
f. Kemajuan budaya dan bangsa dalam satu kesatuan
HOMOHUMANUS bertujuan membentuk manusia yang:
1. Manusiawi:sikap yang menghargai manusia sebagai makhluk yang memiliki martabat tinggi dengan segala hak-haknya
2. Berbudaya : perilakunya dituntun oleh akal budi sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya dan lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehendak Allah.
3. Halus : kehalusan bertingkah laku, perbuatan lemah lembut, sopan santun, budi bahasa dan beradab(akhlak)
MATERI 1
Pengertian Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
Sumber dari semua ilmu pengetahuan adalah filsafat (philosophia), dari filsafat lahir tiga cabang ilmu pengetahuan yaitu:
1. Natural science yaitu ilmu-ilmu alam meliputi fisika, kimia, biologi dll
2. Social science yaitu ilmu-ilmu social meliputi sejarah, politik, ekonomi dll
3. Humanities yaitu ilmu-ilmu budaya meliputi agama, kesenian, bahasa dll
Dinamakan ilmu social dikarenakan ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya, yang menjadi objek ilmu social adalah manusia. Sedangkan ilmu budaya adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan sebagai makhluk yang berbudaya (homohumanus).
Funsi pendidikan nasional dalam UU NO. 20 tahun 2003 adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan dari pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
MENGAPA KEADAANNYA SEPERTI SEKARANG INI??????
Untuk mengantisipasi dampak negatif kemajuan IPTEK dan lajunya arus globalisasi yang cepat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta didik dengan kemampuan dasar diantaranya nilai-nilai kemandirian . secara filosofis kemampuan tersebut berupa kemampuan dalam memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya baik sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara maupun sebagai bagian dari alam.
Laporan lima puluh tahun dari Nation society for the study of education tahun1958, program studi general education di Amerika, dilatarbelakangi oleh empat hal, yaitu:
1. Sebagai reaksi masyarakat terhadap spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialisasi telah mendewakan hasil-hasil temuan yang menakjubkan, sementara mereka lupa pada nilai-nilai esensial kemanusiaannya.
2. Sebagai reaksi terhadap kepincangan penguasaan minat-inat khusus dengan perolehan peradaban yanglebih luas.
3. Sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakan kurikulum dan pecahnya pengalaman belajar siswa
4. Sebagai reaksi terhadap formalism dalam pendidikan liberal
KONSEP PENDIDIKAN UMUM
(General Education)
PENDIDIKAN YANG BERKENAAN DENGAN PENGEMBANGAN KESELURUHAN KEPRIBADIAAN SESEORANG DALAM KAITANNYA DENGAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA
PROGRAM PENDIDIKAN YANG MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN SELURUH ASPEK KEPRIBADIAN SISWA DAN MAHASISWA
PENDIDIKAN UMUM:
Merupakan pendidikan yang komperhensif, yaitu mendidik kepala, hati dan tangan (sasaran yang disentuh: rasio, rasa, dan tingkah laku)
Philip H. Phenix (1963:8) merumuskan Tujuan Pendidikan Umum:
Manusia yang memiliki kemampuan dalam mengunakan kata-kata, symbol, isyarat, dapat menerima informasi factual, dapat melakukan dan mengapresiasi objek-objek seni, memiliki kemampuan orang lain, cakap dalam mengambil keputusan yang bijaksana, dapat mempertimbangkan antara yang benar dan yang salah serta memiliki pandangan yang integral.
YANG MELATARBELAKANGI LAHIRNYA GENERAL EDUCATION
REAKSI TERHADAP KECENDERUNGAN MASYARAKAT MODERN YANG MENDEWAKAN PRODUK TEKNOLOGI DAN CENDERUNG MENGABAIKAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN
SEBAGAI AKIBAT DARI PRODUK SISTEM PENDIDIKAN MODERN YANG SEKULAR
Yaitu:
Pendidikan yang mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris terabaikan.
SEHARUSNYA
Menurut Philip H. Phenix (1964:6), enam pola makna esensial bagi segenap mahasiswa:
Makan symbolic, yaitu kemampuan berbahasa dan berhitung
Makna empirics, yaitu kemampuauntuk memaknai bend-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris
Makna esthetic, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk
Makna synoetics, yakni kemampuan berfikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah
Makna synoptic, yaitu kemampuan untuk beragama atau berfilsafat keenam pola makna di atas di kemas dalam bentuk general education (pendidikan umum)
BAGAIMANA GENERAL EDUCTATION DI INDONESIA?
General Education/Pendidikan Umum yang ada di Amerika telah dikolaborasi oleh para ahli pendidikan di Indonesia menjadi studi/mata kuliah yang dulu di sebut MKDU.
MKDU di bagi menjadi dua kelompok yaitu:
MPK (mata kuliah Pengembangan Kepribadian yang meliputi : Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewiraan Nasional) dan kelompok mata kuliah MBB (mata kuliah berkehidupan bermasyarakat yang meliputi mata kuliah ISD, IBD dan IAD) dan IBD dan ISD melebur menjadi mata kuliah ISBD.
PEMETAAN ASPEK PEMBELAJARAN DALAM KELOMPOK MATA KULIAH:
MPK, MKK (KEAHLIAN, DAN KEILMUAN (LEARNING TO KNOW),
MKB (KEAHLIAN BERKARYA (LEARNING TO DO)
MPB (PERILAKU BERKARYA (LERNING TO BE)
MBB (BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT(LERNING TO LIE TOGETHER)
MPK (MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAAN) PENGHAYATAN NILAI & KEPRIBADIAN (LERNING TO BE MORALLY)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunya rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (agama, ISBD, Pancasila).
VISI, MISI DAN KOMPETENSI KELOMPOK MATA KULIAH MBB
(berkehidupan bermasyarakat (lerning to live together)
VISI dari MBB
1. Menjadi sumbernilai, moral, estetika, etika dan panduan bagi penyelenggara pendidikan dalam mengantarkan mahasiswa mengembankan kemampuan pemahaman serta penguasaan tentang:
2. Keanekaragaaman, kesederajatan dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk social di dalam kehidupan bermasyarakat dengan pedoman kepada kebudayaan melalui pranata pendidikan
3. Tanggung jawab manusia terhadap sumberdaya alam dan lingkungannya dalam berkehidupan bermasyarakat baik nasional maupun global, yang membatasi tindakan kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya..
MISI MBB
Adalah memberikan landasan pengetahuan dan wawasan luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku individu, makhluk social yang beradab, bertanggung jawab terhadap sumber daya alam lingkungannya.
Kompentensi MBB
- Kompetensi MBB yang dituju ialah agar mahasiswa menguasai kemampuan berfiki rasional, berwawasan luas, berjiwa besar sebagai manusia intelektual beradab dan mertabat yang bertanggung jawab terhadap:
- Terwujud estetika, etika dan moral atau nilai-nilai budaya bagi keteraturan, kebersamaan dan kesejahteraan hidup bermasyarakat
- Terpeliharanya sumbe daya alam dan lingkungannya
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
PENGERTIAN ISBD
ISBD sebagian integrasi ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan social dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah social kemanusiaan dan budaya
Selanjutnya mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif (pembangunan karakter manusia)
ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya sekaligus pula member dasar pendekatan ysng bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintegrasi
ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya, dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya.
Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)
Adalah salah satu mata kuliah umum termasuk pada kelompok mata kuliah bekehidupan bermasyarakat (MBB).
ISBD merupakan mata kuliah dasar mengenai pengembangan kepribadian dan wawasan sosial budaya mahasiswa dalam menanggapi dan memecahkan masalah sosial budaya dan kemasyarakatan yang timbul pada masyarakat.
Usaha Pendidikan Dalam Menelaah Masalah Sosial Dengan Menggunakan Fakta, Konsep dan Teori-teori yang diperoleh dan Dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial.
FUNGSI ISBD
Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejali dan penalaran mahasiswa pada lingkungannya menjadi lebih besar.
VISI ISBD
Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku indvidu dan mahkluk sosial yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungan.
KOMPETENSI ISBD
Menjadi ilma dan professional yang berfikir kritis, kreatif, sistematik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis serta memiliki aspresiasi, kpekaan dan empati sosial, bersikap demokratis berkeadaban serta ikut berperan mencari sosial pemecahan masalah sosial budaya secara arif.
TUJUAN ISBD
1. Mengembangkan kesedaran mahasiswa menuasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengethuan akademik dan keahliannya.
4. Makhluk sosial yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan akademik dan keahliannya.
MENGAPA MBB-ISBD PERLU DIAJARKAN DIPERGURUAN TINGGI UMUM ???
Ada 4 alasan MBB-ISBD diajarkan di ptu
1. Landasan historis
2. Landasan filosofis
3. Landasan yuridis formal
4. Landasan pedagogis
LANDASAN HISTORIS
* Nenek moyang kita orang beragama terbukti dengan peninggalan sejarahnya
* Memiliki warisan budaya dan peradaban tinggi
* Bangsa indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, cinta damai, toleran, bergotong
LANDASAN FILOSOFIS
· Bangsa indonesia memiliki falsafah
· Hidup pancasila
* Ketuhanan yang maha esa
* Kemanusiaan yang adil dan beradab
* Persatuan indonesia
* Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
* Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
LANDASAN YURIDIS FORMAL
1. UUD 45 pasal 30, 31
2. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
3. Kep. Mendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002) tentang kurikulum inti
4. Kep. Dirjen Dikti. No 30/DIKTI/Kep/2003 tentang Rambu-rambu Pelak MPK di PT
5. Surat Edaran Dirjen Dikti : no 1058?D/T/ 2003 tentang PelakKep Dirjen Dikti No. 30
6. Kep. Dirjen Dikti : No 29/DIKTI/Kep/2004 tentang Pengangkatan Tim Pembina Kel MPK dan MBB
LANDASAN PEDAGOGIS
Tujuan pendidikan mewujudkan manusia indonesia seutuhnya
* Mewujudkan manusia indonesia seutuhnya diperlukan suatu proses secara terencana, terus menerus dan berkesinambungan, (disebut proses pendidikan)
* Kehidupan berbangsa,bernegara, dan bermasyarakat perlu adanya pewarisan pengetahuan, nilai religi, dan sosial budaya
* Dalam pergaulan global perlu mempertahankan jati diri sebagai bangsa yg beragama, berdaulat dan bermartabat,
LATAR BELAKANG DIAJARKANNYA ISBD
Agar tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi :
1. Kemampuan personal : Dengan kemampuan ini diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
2. Kemampuan akademis: Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahanny
3. Kemampuan professional : Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Individu berasal dari kata in devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya berbagi. Jadi individu artinya tidak berbagi, atau satu kesatuan.
Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi antara jiwa dan raga. Secar biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun.
Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan karena manusia memiliki karakteristik sendiri. Ia memiliki sifat, watak, keinginan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.
WHAT IS PERSONALITY?
Adalah susunan tetap perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu atau cirri-ciri watak seorang individu yang tetap konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.
UNSUR-UNSUR PERSONALITY
1. PENGETAHUAN :
2. PERSEPSI
3. APERSEPSI
4. PENGAMATAN
5. KONSEP
6. FANTASI
7. PERASAAN
8. DRIVE (DORONGAN)
PENGETAHUAN
Segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indra (unsure-unsur akal yang mengisi alam jiwa). Contoh, kita mnetahui bahwa warna bunga melati adalah putih. Kita tahu demikian karena kita panca indra kita pernah melihat kalau melati itu berwarna putih dengan bentuk yang khas.
PERSEPSI
Dalam lingkungan manusia yang diterima oleh pancaindra: getar eter (cahaya, warna), akuistik, bau, rasa, tekanan mekanikal diolah menjadi susunan yang dipancarkan dan diproyeksikan menjadi penggambaran tentang lingkungan tadi. (seluruh proses akal manusia yang sadar). Contohnya, seseorang mempersepsikan tentang pantai, akan mengatakan kalau pantai merupakan tempat dengan cuaca yang panas, berpasir halus serta dekat dengan laut lepas.
APERSEPSI :
Penggambaran oleh manusia berbeda dengan foto, manusia terfocus pada bagian-bagian khusus (mata, telinga), diolah oleh akal fikir, digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan sebagai penggambaran baru dengan pengertian baru.
PENGAMATAN
Suatu persepsi saat diproyeksikan berfocus pada hal yang menarik (lebih terpusat/ lebih intensif), pada bagian-bagian khusus tadi pemusatan akal yang lebih intensif ini yang kita namakan pengamatan.
KONSEP
Menggabung, membandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari suatu penggambaran lain yang sejenis. Dengan proses akal, kemampuan manusia untuk membentuk suatu penggambaran yang abstrak yang dalam kenyataanya belum ada. Penggambaran abstrak.
FANTASI
Dalam pengamatan, ada penggambaran yang ditambah-tambahkan, dibesarkan, dikurangi, dikecilkan pada bagian-bagian tertentu, adapula digabungkan dengan penggambaran lain menjadi penggambaran lain yang dalam kenyataannya tidak ada penggambaran yang realistic. Contohnya, seorang ibu ketika anaknya pulang telat, maka akan berfikiran yang tidak-tidak. Takut anaknya celaka, takut anaknya pergi dengan orang yang tidak baik dan sebagainya.
SUB-CONSCIOUS (BAWAH SADAR) DAN UNCONCIOUS (TAK SADAR)
Segala unsur-unsur pengetahuan tadi sering kali hilang dalam kesadaran manusia akibat larut dan terpecah-pecah yang disebabkan akal sadar individu tidak lagi menyusun dan menatanya.
PERASAAN
Persepsi-persepsi dapat menimbulkan dalam kesadaran manusia perasaan positif dan negatif. Diakibatkan adanya unsur penilayan yang menjadikan posotof dan negative.
Contoh: coca cola dan bangkai
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya diniainya sebagai keadaan posotif atau negative.
DRIVE (DORONGAN )
1. DORONGAN UNTUK MEMPERTAHANKAN HIDUP
2. SEX
3. MENCARI MAKAN
4. BERINTERAKSI
5. MENIRU
6. BERBAKTI
7. KEINDAHAN
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung padda manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaiian dari orang lain
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
Sebagai makhluk individu, manusia memiliki hakrat dan martabat yang mulia. Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma-norma pengaturannya dalam dimensi sosial muncul kewajiban dasar manusia. Kewajiban dasar manusia adalah menghargai hak dasar orang lain serta mentaati norma-norma yang berlaku dimasarakatnya.
Terdapat norma-norma sosial sebagai patokan untuk bertingkah laku bagi manusia di kelompoknya, norma-norma tersebut ialah :
Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari allah yang diperuntukkan bagi umatnya. Norma agama berisi perintah untuk dipatuhi dan larangan agar dijauhi umat beragama.
Norma kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan. Norma moral bertujuan agar manusia berbuat baik secar moral. Orang yang berkelakuan baik adalah orang yang bermoral, sedangkan yang berkelakuan buruk adalah tidak bermoral atau amoral.
Keberadaannya sebagai makhluk sosial, menjadikan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut:
1. Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok
2. Membentuk kelompok-kelompok sosial
3. Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tertib kelompok
Norma kesopanan atau adat adalah norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Norma ini dimaksudkan untuk menciptakan keharmonisan hubungan antar sesame
Norma hukum yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi (Negara) yang pemberlakuannya dapat dipaksakan . norma hukum berisi perintah dan larangan.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL MEMILIKI IMPLIKASI-IMPLIKASI:
1. Kesadaran akan ketidak berdayaan manusia bila seorang diri
2. Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain
3. Penghargaan akan hak-hak orang lain
4. Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK POLITIK
Sebagai makhluk politik manusia selalu membutuhkan orang lain dan memiliki strategi dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan sebuah keharusan. Allah telah memberikan watak agresif yang alami bago setiap makhluk.
Manusia diberi kemampuan berfikir. Dengan akanya manusia bisa mempertahankan hidupnya. Maka dari itu, timbulah suatu cara agar manusia dapat memenuhi keinginannya dan bisa bersaing mengalahkan orang lain yang dinamakan dengan politik.
Dengan politik manusia bisa merencanakan dan menyusun strategi dalam bertindak. Karena manusia tidak leppas dari yang namanya politik, maka dari itu manusia dinamakan sebagai makhluk politik.
Ciri manusia sebagai makhluk politik dapat kita lihat bahwa dalam kehidupan manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani hidupnya.
Dalam kehidupan tak jarang manusia memiliki suatu keinginan (cita-cita) yang sama. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka manusia memainkan perannya sebagai makhluk yang memilih (makhluk politik) untuk menentukan bagaimana cara untuk merealisasikan keinginan tersebut.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK EKONOMI
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.
Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan manusia dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukan manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus).
Sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah eko nomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia addlah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.
Kita harus bijaksana dalam memenuhi kebutuhan. Setiap kebutuhan menuntut pemenuhan. Namun, dalam memenuhi kebutuhan itu, kita harus memerhatikan kemampuan kita. Kita harus mencari alternative untuk memenuhi kebutuhannya.
Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memerhatikan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial, tidak merugikan orang lain, menggunakan sumber daya alam secara selektif, serta memerhatikan kelestarian lingkungan.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK PSIKOLOGI
Manusia adalah makhluk psikologi yang memiliki bawaan universal unik dan terus dikaji oleh para humaniora. Kita mengaku sebagai manusia tapi terkadang kita sering lupa bahwa kita adalah manusia. Siapakah kita dan bagaimana kita memfungsikan kemanusiaan kita agar kita layak disebut manusia.
Manusia adalah insan bila dilihat dari sudut pandang psikologinya. Kenapa manusia disebut insan, insane dalam bahasa arab menunjuk manusia sebagai makhluk psikologi, kata insane sendiri berasal dari tiga asal kata: uns bermakna mesra, harmoni, jinak, tampak. Nasa yanusu bermakna terguncang, stress. Nasiya yansa bermakna lupa.
Bila kita menyatukan tiga asal kata tadi menjadi sebuah definisi maka manusia bila ditinjau dari sisi psikologinya adalah makhluk yang memiliki harmoni jiwa, cinta, benci, jinak, terkadang stress dan sering lupa
Kita mungkin sering mendapati manusia dalam dua bentuk yaitu :
a. Manusia baik
b. Manusia jahat
Kita pun pernah mengalami ketertarikan atau bahkan sesekali kita menginginkan sesuatu yang berunsur karakter hewan. Kenapa itu bisa terjaddi dan bagaimana cara mensikapi gejolak-gejolak yang tidak manusiawi dalam diri kita.
Sunday, 13 March 2011
RESUME KE DUA ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
Artikel Terkait
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon